Rabu, 26 Februari 2014

Pengembangan Kacang Merah Berbasis Agribisnis

I.        PENDAHULUAN

Pengembangan sektor pertanian dalam arti luas harus diarahkan kepada sistem agribisnis dan agroindustri, karena pendekatan ini akan dapat meningkatkan nilai tambah sektor pertanian, yang pada hakikatnya dapat meningkatkan pendapatan bagi pelaku-pelaku agribisnis dan agroindustri.
Peranan agribisnis dalam perekonomian Indonesia sangat penting, dan bahkan derajat kepentingannya diduga akan semakin meningkat, terutama setelah sektor industri pertambangan dan minyak bumi mengalami penurunan produksi yang sangat mengkhawatirkan. Penggerakan sektor agribisnis memerlukan kerjasama berbagai pihak terkait, yakni pemerintah, swasta, petani, maupun perbankan, agar sektor ini mampu memberikan sumbangan terhadap devisa negara. Kebijakan dalam hal peningkatan investasi harus didukung oleh penciptaan iklim investasi Indonesia yang kondusif, termasuk juga dalam birokrasi, akses kredit, serta peninjauan peraturan perpajakan dan tarif pajak untuk sektor agribisnis (Gumbira. E dan Febriyanti, 2005).
Faktor yang mendukung prospek pengembangan agribisnis dan agroindustri di daerah adalah (Syahza. A, 2003): (1) penduduk yang makin bertambah sehingga kebutuhan pangan juga bertambah; (2) meningkatnya pendapatan masyarakat akan meningkatkan kebutuhan pangan berkualitas dan beragam (diversifikasi). Keragaman produk menuntut adanya pengolahan hasil (agroindustri). Di samping itu perkembangan agribisnis dan agroindustri juga akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan pendapatan petani yang pada akhirnya diharapkan akan mengurangi ketimpangan pendapatan masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan pengembangan ekonomi kerakyatan, terutama di sektor pertanian maka perlu dipersiapkan kebijakan strategis untuk memperbesar atau mempercepat pertumbuhan sektor pertanian, khususnya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah pengembangan agribisnis dan agroindustri yang terencana dengan baik dan terkait dengan pembangunan sektor ekonomi lainnya. Lebih lanjut diungkapkan Suyono. H (2007), dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan, sektor pertanian harus menjadi sasaran utama. Sektor ini harus dijadikan pijakan kokoh, sehingga di pedesaan dapat tercapai swasembada berbagai produk pertanian, terutama pangan, sebelum memasuki era pengindustrian. Lebih khusus, ketahanan pangan lokal harus tercapai lebih dahulu dan pertanian harus mendapatkan prioritas utama.
Dalam upaya penguatan ekonomi rakyat, industrialisasi pertanian merupakan syarat keharusan (necessary condition), yang menjamin iklim makro yang kondusif bagi pengembangan ekonomi rakyat yang sebagian besar berada pada kegiatan ekonomi berbasis pertanian. Untuk penguatan ekonomi rakyat secara nyata, diperlukan syarat kecukupan (sufficient condition) berupa pengembangan organisasi bisnis petani yang dapat merebut nilai tambah yang tercipta pada setiap mata rantai ekonomi dalam industrialisasi pertanian (Saragih. B, 2001). Organisasi bisnis di pedesaan ini berfungsi sebagai lembaga pemasaran produk pertanian.
Sistem pemasaran pertanian merupakan satu kesatuan urutan lembagalembaga pemasaran. Tugasnya melakukan fungsi-fungsi pemasaran untuk memperlancar aliran produk pertanian dari produsen awal ke tangan konsumen akhir. Begitu pula sebaliknya memperlancar aliran uang, nilai produk yang tercipta oleh kegiatan produktif yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran, baik dari tangan konsumen akhir ke tangan produsen awal dalam suatu sistem komoditas (Gumbira. E. dan A. Harizt Intan, 2001).



                                                                                    II.        SISTEM AGRIBISNIS KACANG MERAH


Agribisnis adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan subsistem input, subsistem produksi, subsistem pengolahan (agro-industri), subsistem pemasaran hasil dan sub sistem penunjang. Agro-industri adalah usaha yang berkaitan dengan pengolahan yang melibatkan kegiatan pengolahan, pengawetan, penyimpanan, dan pengepakan hasil pertanian khususnya hasil budidaya pesisir dan laut (Ngangi, E.L.A. 2001)

A.     Agroinput Agribisnis Kacang Merah:
Termasuk dalam agroinput dalam agribisnis Kacang Merah adalah sebagai berikut:

Skala Kecil
Alat
Bahan
1.   Tali ukur (meteran)
2.   Cangkul
3.   Kored    
4.   Timbangan
5.   Ember
6.   Sprayer
1.   Benih Kacang Merah
2.   Pupuk Organik
3.   Pupuk Kimia
4.   Pestisida

Skala Besar
Alat
Bahan
Sumber Daya Manusia
1.   Alat Ukur (Meteran/ Tali
2.   Cangkul
3.   Kored     
4.   Timbangan
5.   Alat Penyiram (Sprinkle atau alat lainnya)
6.   Tractor/Middle Tractor
7.   Sprayer
1.      Benih Kacang Merah
2.      Pupuk Organik
3.      Pupuk Kimia
4.      Pestisida
Tenaga Kerja


B.     Agro Produksi Kacang Merah
1.   Persiapan Lahan
a.      Pengolahan tanah
Tata cara penyiapan lahan tanpa pengolahan tanah meliputi tahap-tahap pekerjaan yaitu babat gulma dan bersihkan, buat saluran drainase keliling atau melintang selebar 20-30 cm dengan kedalaman 30 cm, buat petakan-petakan dengan ukuran panjang 10 m dan lebar 2-4m.  Penyiapan lahan mempunyai dua tujuan pokok yaitu membuat kondisi fisik lahan cukup gembur dan mengurangi populasi atau mematikan gulma yang akan tumbuh. Dilahan kering pengolahan tanah dilakukan secara intensif sebanyak dua kali pembajakan disertai penggaruan dengan kedalaman mencapai 20-30 cm. Untuk lahan yang agak berat, pembuatan bedengan dengan lebar 2 m akan menyebabkan kondisi lingkungan tumbuh lebih baik dibanding tanpa bedengan. Panjang bedengan tergantung luasan petak alami.

b.      Pengapuran
Pengapuran dilakukan pada tanah masam yang bermanfaat terhadap pertumbuhan kacang tanah, adapun manfaat pengapuran adalah menetralkan pH, pertumbuhan bakteri rhizobium lebih baik, mempercepat proses pengomposan pupuk-pupuk organik. Pengapuran berfungsi untuk merubah pH tanah supaya jangan terlalu asam.

c.      Penanaman
Waktu penanaman yang paling baik dilahan tegalan adalah awal musim hujan (Oktober-November). Dilahan sawah, penanaman dapat dilakukan pada bulan April-Juni. Sebelum penanaman dibuat lubang tanam dengan cara ditugal sedalam 3 cm. Jarak tanam yang dibuat 40x10 cm, tiap lubang diisi 2 butir benih atau 25x10 cm diisi 1 butir benih.
Tanah ditugal biasanya dengan jarak 30 X 20 cm, 25 X 25 cm, atau 40 X 15 cm. Pertanaman dapat lebih rapat lagi dari pada jarak tersebut, Jarak tanam yang lebih rapat dimaksudkan supaya pertanaman lebih cepat menutup sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma. Di lahan kering sebagian besar kacang merah ditanam dengan cara disebar atau dijatuhkan dibelakang alur bajak. Diperkirakan populasi tanaman dapat mencapai 250-300 ribu tanaman/hektar.



d.      Pemeliharaan

1)   Penyulaman
Penyulaman dimaksudkan untuk mengganti apabila tanaman kacang merah tidak tumbuh padahal usia tanaman sudah mencukupi untuk tumbuh normal

2)   Pemupukan
Jenis pupuk yang dianjurkan adalah Urea  60-90 kg, TSP 60-90 kg, KCL 50 kg/ha. Seluruh dosis diberikan pada saat tanam. Pemupukan dilakukan dengan memasukkan pupuk kedalam lubang tugal sisi kiri dan kanan lubang tanam atau disebar merata dalam larikan dangkal sejauh 5 cm dari lubang tanam, kemudian ditutup dengan tanah tipis.

3)   Penyiangan dan pembumbunan
Penyiangan dilakukan pada tanaman berumur 21 hst dan pada umur 37-42 hst, penyiangan dilakukan dengan membersihkan rumput liar secara hati-hati agar tidak mengganggu perakaran tanaman. Pada waktu penyiangan kedua dilakukan pembumbunan yaitu tanah digemburkan, kemudian ditimbunkan didekat pangkal batang tanaman. Penyiangan yang tepat sebenarnya sangat tergantung pada kondisi pertumbuhan gulma dilapangan.
Penyiangan sebaiknya dilakukan sebanyak 1-2 kali sebelum tanaman memasuki masa berbunga. Tujuan penyiangan tersebut adalah untuk menekan persaingan unsur-unsur hara antara kacang tanah dengan gulma, memperkecil atau mengurangi sumber inang hama penyakit, serta menggemburkan tanah sehingga memudahkan bagi ginofor masuk kedalam tanah. Penyiangan dapat dilakukan dengan cangkul, sabit, bajak atau herbisida  pratumbuh dan pascatumbuh.

4)   Pengairan
Air adalah komponen penting bagi pertumbuhan tanaman, termasuk tanaman kacang merah. Air memiliki fungsi yang banyak selain sebagai bahan baku fotosintesis, air juga berfungsi sebagai alat angkut makanan dalam tubuh tanaman, penstabil tekanan turgor dan lain-lain.

5)   Pemberantasan hama dan penyakit
Hama dan Penyakit Kacang merah pada umumnya sama dengan hama dan penyakit yang menyerang familinya seperti kacang panjang dan tanaman kacang-kacang lainnya, pemberantasan hama dan penyakit dapat menggunakan pestisida, mekanis atau juga kultur teknis selain itu untuk mendukung keseimbangan ekosistem, pengendalian hama dan penyakit tanaman harus mengupayakan pengendalian organik dan biologis hal ini untuk mendukung kebijakan Sustainable Agriculture.

e.      Panen
Umur tanaman Kacang Merah pada umumnya hampir sama dengan jenis family kacang-kacangan lain (Kacang Hijau, Kacang Kedelai) antara 90-100 hari setelah tanam dan tergantung tempat, jenis dan varietas tanaman itu sendiri

C.     Agro Processing Kacang Merah
Kegiatan pascapanen yang biasa dilakukan dalam penanganan pascapanen kacang merah adalah sebagai berikut:

1.      Pengumpulan hasil
Pengumpulan hasil merupakan proses pengumpulan hasil panen kacang merah dari lapangan. Syarat tempat pengumplan hasil, sebaiknya dekat dengan lokasi panen, dekat dengan lokasi proses penanganan pasca panen selanjutnya sesuai dengan prisnisp good agriculture process (GAP).

2.      Pemipilan
Pipil polong satu persatu secara manual dengan tangan atau menggunakan alat pengupas polong.

3.      Pengupasan
Setelah di pipil polong-polong kacang merah dikupas untuk diambil bijinya.

4.      Pencucian Biji
Cuci polong kacang merah dalam air hingga bersih, kemudian ditiriskan.

5.      Pengeringan Biji
Biji dapat dikeringkan untuk mengurangi kadar air dan jika ingin digunakan untuk tujuan tertentu seperti dibuat benih dan disimpan.

6.      Sortasi dan grading
Biji kacang merah yang telah kering haruslah dibersihkan dari kotoran-kotoran (tanah maupun benda asing lainnya). Setelah bersih barulah disortasi dengan memilih biji yang baik dan biji yang kurang baik dan digrade berdasarkan kualifikasi yang sesuai dengan standar penanganan pasca panen tanaman kacang merah.

7.      Penyimpanan
Benih harus berkadar air sekitar 7-8 %. Gudang penyimpanan harus memiliki aliran udara yang baik, berlantai kering, dan tidak mudah dimasuki serangga atau tikus. Agar hama gudang dapat dicegah, ruang penyimpanannya dapat disemprot dengan fumigan Metilbromida, dengan dosis 16-24 g/m3 pada suhu 250 C selama 24 hari, fumigan ini dapat bertahan selama tiga bulan.

D.     Agro Marketing
Pemasaran merupakan aspek yang penting dalam sebuah sistem agribisnis, pemasaran merupakan ujung tombak dari sebuah proses agribisnis, karena revenue dari cost yang telah di keluarkan harus melalui proses ini. Tanaman Kacang merah dapat dijual langsung setelah panen (dalam bentuk kacang merah itu sendiri). Tetapi dalam upaya meningkatkan nilai tambah (added value) diperlukan sebuah diferensiasi produk yang menjadikan keuntungan lebih besar.
Penentuan produk yang dijual sebaiknya didasarkan pada kebutuhan konsumen, hal ini bisa didapat dengan menggunakan proses marketing research, baik secara sederhana maupun berdasarkan perhitungan matematis dan analitis data berdasar survey di lapangan.
Beberapa contoh diferensiasi produk (derivat produk) dari kacang merah adalah sebagai berikut:
1.      Kacang merah bisa sebagai pencampur bahan makanan, seperti sayur asam, Pencampur kue, penghias kue.
2.      Kacang merah merupakan komoditas yang berkhasiat bagi kesehatan sehingga bisa juga dibuat menjadi Pancake atau Bakpao kacang Merah.
3.      Kacang merah bisa juga dibuat Ice Cream
4.      Kacang merah bisa juga dibuat menjadi selai kacang merah




BAB III
KESIMPULAN

Kacang merah merupakan komoditas yang secara agribisnis memiliki prospek yang cukup baik untuk dibudidayakan dan dikembangkan menjadi sebuah komoditas yang menguntungkan. Proses agribisnis yang baik dan terintegrasi setidaknya akan menjadikan komoditas ini (Kacang merah) memiliki nilai lebih sehingga nilai ekonominya menjadi lebih baik.
Penentuan persiapan awal yang baik dan perencanaan yang baik (Agroinput), serta proses produksi yang baik berbasis Good Agriculture Process dan sesuai dengan kebutuhan dilapangan, process pasca panen yang baik (Good Handling) akan menjadikan bahan awal yang memenuhi syarat untuk proses industry dan Pemasaran.
Raw Material yang baik akan memudahkan proses industrialisasi komoditas menjadi produk layak jual, apalagi komoditas kacang merah merupakan komoditas yang amat berguna bagi kesehatan karena kandungan nilai gizi yang terkandung di dalamnya, hal ini jelas akan menyebabkan harga yang tinggi jika perlakuan diferensiasi produk dari komoditas ini di treat dengan baik berdasar prinsip Good Manufacture Process.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar